Peran Penting Ayah Tidak Hanya sebagai Tulang Punggung Keluarga

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Banyak peran ayah dalam keluarga selain sebagai pemimpin dan tulang punggung. Sudah seharusnya para ayah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya, sehingga akan terwujud keluarga muslim bahagia dunia dan akhirat. Apa saja peran dan tanggung jawab tersebut?

Penulis: Najmah Saiidah

Dalam keluarga, setiap anggotanya memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, begitu pun dengan ayah. Selama ini, peran ayah yang sering dibahas adalah tanggung jawabnya sebagai pemimpin dan tulang punggung keluarga, yaitu orang yang berkewajiban memenuhi nafkah seluruh anggota keluarga. Akan tetapi, sesungguhnya tidak hanya itu.

Islam sebagai din yang sempurna telah memberikan peran dan tanggung jawab besar kepada laki-laki sebagai seorang ayah. Dengan perannya yang luar biasa ini, ayahlah yang akan mengantarkan keluarganya menjadi keluarga yang bahagia, selalu berada dalam rida Allah, senantiasa berlimpah keberkahan, baik di dunia dan akhirat, dan akan terjauhkan dari keburukan.

Allah swt. menjelaskan tanggung jawab terhadap keluarga ini dalam QS At-Tahrim: 6,

قوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً

“ … Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.”

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orang-orang beriman agar menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah.

Mereka juga diperintahkan untuk mengajarkan keluarganya untuk taat dan patuh kepada perintah Allah agar menyelamatkan mereka dari api neraka. Keluarga merupakan amanat yang harus terpelihara kesejahteraannya, baik raga maupun jiwanya.

Secara umum, objek ayat ini adalah setiap mukmin. Akan tetapi, perintah ini juga mengarah kepada orang yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga, yaitu ayah.

Kepala keluarga berkewajiban untuk memastikan diri dan keluarganya tercegah dari neraka, hal ini menunjukkan bahwa orientasi penjagaan tersebut bukan hanya bersifat duniawi, tetapi juga ukhrawi.

Di samping itu, Rasulullah saw. telah menyampaikan dalam salah satu hadisnya, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. “ (HR Bukhari).

Jelaslah, bahwa seorang ayah adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap keluarganya, karena keluarga adalah amanah yang harus dijaga dan diurus oleh seorang laki-laki dalam hal ini suami atau ayah.

Tanggung jawab yang paling utama dalam memimpin keluarga adalah memberikan pendidikan, keamanan, dan keselamatan terhadap keluarga yang akan membawa keluarga ini menuju surga-Nya. Karenanya, dalam menjalankan perannya, seorang ayah tidak boleh bersikap masa bodoh, keras, kaku, dan kasar terhadap keluarganya. Bahkan sebaliknya, ia harus mengenakan perhiasan akhlak yang mulia, penuh kelembutan dan kasih sayang.

Sikap lemah lembut ini merupakan rahmat dari Allah Swt. sebagaimana kalam-Nya ketika memuji Rasul-Nya yang mulia, yang artinya, “Karena tersebab rahmat Allahlah engkau dapat bersikap lemah lembut dan lunak kepada mereka. Sekiranya engkau itu adalah seorang yang kaku, keras lagi berhati kasar, tentu mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS Ali Imran [3]: 159).

Jika kita menadaburi ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah saw., sesungguhnya masih banyak peran ayah dalam keluarga selain sebagai pemimpin dan tulang punggung keluarga. Karenanya, sudah seharusnya para ayah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya ini, sehingga akan terwujud keluarga muslim yang bahagia dunia dan akhirat. Lalu, apa saja peran dan tanggung jawab tersebut?

See also  Udah Punya Pacar Belum?

1. Menjadi pelindung keluarga.

Ayah sebagai pelindung keluarga merupakan perincian dari tugasnya sebagai qawwam atau pemimpin dalam keluarga. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah An-Nisa: 34, “Kaum laki-laki adalah qawwam (pemimpin) bagi kaum perempuan, lantaran terhadap apa yang telah dilebihkan Allah sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan terhadap apa-apa yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya.”

Imam Abu Jakfar ath-Thabari berkata, “Maksud ayat ini adalah bahwa lelaki merupakan pelindung (pemimpin) bagi kaum perempuan dalam mendidik dan mengajak mereka kepada apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt. kepada mereka. Hal itu dikarenakan kelebihan yang telah diberikan kepada laki-laki atas perempuan, dari mahar, nafkah, biaya rumah tangga, dan yang lainnya. Itu merupakan kelebihan yang telah Allah Swt. anugerahkan kepada lelaki, sehingga mereka menjadi qawwam (pemimpin) bagi kaum perempuan, yakni pelaksana (pengemban) tugas dari Allah Swt. untuk kaum perempuan.”

Jelaslah, bahwa ayah memiliki peran sebagai pelindung keluarga. Sosok ayah dengan segala kelebihannya membuatnya harus menjadi orang pertama yang siap pasang badan kalau terjadi sesuatu dengan anggota keluarga. Orang tua wajib untuk melindungi anaknya, serta memberi rasa aman dan menjaganya dari gangguan orang jahat.

2. Memberikan nama yang baik untuk anak.

Setiap ayah memiliki hak untuk memberikan segala yang terbaik untuk anaknya. Hak-hak ini seperti memberi nama, mendidik anak, dan memberi kedudukan yang baik untuknya. Nama adalah doa untuk anak, sehingga memberikan nama yang baik artinya mendoakan agar anak mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Nama yang baik adalah cara pertama orang tua melakukan kewajibannya untuk masa depan sang buah hati. Abu Darda ra. meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama ayah kalian. Oleh karena itu, perbaguslah nama kalian.” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban, dan ad-Darimi dengan sanad hasan).

3. Memberikan perhatian yang sama kepada anak-anak.

Peran ayah yang penting juga adalah memberi perhatian yang sama kepada anak-anaknya, tidak cenderung kepada yang satu tetapi menahan kepada anak yang lain. Seorang ayah harus mampu bersikap adil terhadap semua anak-anaknya dan tidak membanding-bandingkan mereka.

See also  Mencegah Stress pada Istri

Dalam hadis sahih riwayat Imam Muslim pernah dijelaskan bahwa Nu’man bin Basyir pernah bercerita, “Ayahku menginfakkan sebagian hartanya untukku. Ibuku Amrah binti Rawahah kemudian berkata, ‘Saya tidak suka engkau melakukan hal itu hingga menemui Rasulullah.’ Ayahku kemudian berangkat menemui Rasulullah saw. sebagai saksi atas sedekah yang diberikan kepadaku. Rasulullah berkata kepadanya, ‘Apakah engkau melakukan hal ini kepada seluruh anak-anakmu?’ la berkata, ‘Tidak.’ Rasulullah saw. berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.’ Ayahku kemudian kembali dan menarik lagi sedekah itu.” (HR Muslim dalam Kitab AI-Hibaat)

4. Mengajarkan nilai-nilai baik kepada anak.

Islam memberikan contoh bagaimana seorang ayah mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang baik melalui kisah hidup para Nabi, salah satunya Nabi Luqman yang mengajari putranya pentingnya nilai-nilai kebaikan yang semuanya berpijak kepada hukum Allah dan mengajarkan anaknya untuk terus mengingat Allah.

Disebutkan dalam Al-Qur’an Luqman berkata, “Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Maha Mengetahui.[16] Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari apa yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.[17]” (QS Luqman: 16—17)

5. Mencarikan pendamping atau jodoh untuk anaknya.

Salah satu peran ayah yang cukup penting adalah mencarikan pendamping atau jodoh untuk anaknya, terlebih putrinya. Peran ini penting karena apa yang menjadi keputusannya bisa berpengaruh kepada masa depan anaknya tersebut.

Jika anaknya laki-laki, ayah harus memberikan izin kepada putranya untuk menikahi perempuan salihah pilihannya selama tidak ada mudarat bagi diri dan keluarganya setelah menikah.

Demikian halnya terhadap anak perempuannya, tugasnya memilihkan suami yang saleh merupakan puncak dari tugas ayah terhadap anak gadisnya yang berada dalam perwaliannya.

Dalam hal ini, orang tua atau wali haruslah hati-hati memilihkan jodoh untuk anaknya, karena suami yang akan mendampingi anaknya adalah orang yang dititipi untuk menjaga dan membimbing anaknya menjadi perempuan salihah dan mengantarkannya ke janah.

See also  Inginkan Pernikahan Sakinah? Hindari 4 Permainan Ini

Ada salah satu hadis Nabi terkait peran ayah ini. Rasulullah saw. bersabda, “Dia yang menjaga tiga anak perempuan (atau dua juga), kemudian dia mendidik dan menikahkan mereka, dan berbuat baik dengan mereka. Maka dia akan mendapatkan surga.” (HR Abu Dawud)

“Apabila ada yang meminang anak gadismu dan kamu senang pada agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah. Kalau tidak kamu lakukan, sama dengan kamu jadi fitnah di muka bumi dan menimbulkan kerusakan yang luas.” (At-Turmudzi dari Abu Hurairah).

6. Menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Tidak bisa kita mungkiri bahwa dalam sistem kapitalisme sekuler yang mencengkeram umat Islam saat ini, sulit menemukan teladan di tengah-tengah kita. Karenanya, keluarga menjadi basis penting bagi anak untuk menemukan keteladanan, terutama dari ayah dan bundanya.

Orang tua terlebih ayah sudah selayaknya menjadi figur pertama bagi anak untuk memenuhi kebutuhan ini. Seorang ayah harus mampu mencerminkan sikap laki-laki yang baik agar bisa dijadikan contoh oleh anak laki-lakinya dan acuan bagi anak perempuannya ketika hendak mencari pasangan.

Di samping itu, kita terus menjelaskan dan menanamkan sosok teladan terbaik, manusia pilihan—Rasulullah Muhammad saw.—kepada mereka. Dengan begitu, kelak anak-anak kita menjadi anak-anak yang senantiasa mencontoh dan mengikuti Rasulullah saw. dalam keadaan lapang ataupun susah. Kelak mereka akan menjadi individu muslim yang andal, berkepribadian Islam yang kuat yang tidak mudah goyah oleh kondisi zaman apa pun.

Khatimah

Demikianlah, telah sangat jelas bahwa peran dan tanggung jawab seorang ayah dalam keluarga bukan hanya sebagai pemimpin dalam keluarga dan tulang punggung keluarga semata. Akan tetapi, ia pun bertanggung jawab dan memiliki peran besar dalam banyak hal, mulai dari memberikan nama yang baik, teladan yang baik bagi anak-anaknya, bahkan memilihkan jodoh untuk anaknya, terlebih anak perempuannya.

Islam telah mengaturnya sedemikian rupa, sehingga terwujud keluarga yang penuh ketenteraman dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *